Rela Bekerja dan Tak Melanjutkan Sekolah Demi Menjadi Batu Lompatan Sang Adik dalam Melanjutkan Kuliah

Profil sosok pahlawan

Terlahir menjadi anak pertama memang memiliki tanggung jawab yang besar terutama dalam menjaga dan membahagiakan adik-adiknya. Hal itulah yang dirasakan oleh mas Oki Setia Budi yang menjadi sosok kakak dari 2 adiknya yaitu Dedi Edo Setiawan serta Oke Sulistyowati. Pemuda yang berzodiak libra lahir di tahun 1994 ini rela tidak melanjutkan sekolah dan ikut bekerja di bengkel untuk membantu orangtuanya. 

Sebenarnya mas oki sejak dari SMP sudah membantu Bapaknya dibengkel, namun dia mulai fokus menggeluti pekerjaan montir setelah dia memutuskan berhenti sekolah. Mas Oki juga sempat bersekolah di salah satu Sekolah Teknik Menengah (STM) jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) kabupaten Mojokerto. Disaat naik di kelas 11 (kelas 2 STM) dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah dan ingin membantu pekerjaan bapaknya dibengkel menjadi seorang montir. 


Masa remaja yang ia dijalani bisa dibilang cukup bar-bar. Kegiatan bar-bar ini masih berhubungan dengan dunia perbengkelan. Saat masih berada dibangku sekolah, dia sering mengikuti kegiatan balap liar, dimana diwaktu itu kegiatan balap liar dipandang oleh anak muda di desaku sangatlah keren. Sepeda motor yang dimodif sedemikian rupa agar bisa melaju kencang saat digas untuk balapan. Disatu sisi sebagai wadah untuk menjalurkan kreatifitas anak muda, balap liar ini juga sangat berbahaya karena sering memakan korban jiwa saat melakukan balapan yang tidak didukung dengan sistem keamanan yang lengkap.

Keterbukaan Dengan Sang Adik Yang Membuatnya Berubah

Keterbukaan serta komunikasi yang baik memang dapat menjadi alat yang ampuh dalam meningkatkan hubungan antara adik dan kakak. Saling bercerita tentang keinginan, keluh-kesah, serta berbagi kebahagiaan sering dilakukan oleh mas Oki dengan adiknya Dedi. Suatu ketika kedua kakak beradik itu saling bercerita dan inti dari cerita itu adalah si Adik yang ingin melanjutkan sekolah di jenjang kuliah, namun orangtua mereka sudah tak mampu lagi membiayai kuliahnya.  Maklum, pada waktu itu kedua orangtua mereka sudah memasuki usia pensiun dan tidak kuat lagi untuk bekerja terlalu keras di bengkel.




Sebagai seorang kakak yang menerima tongkat estafet dalam memikul tanggung jawab memenuhi keinginan adiknya. Mas Oki pun berkata dalam bahasa suroboyoan dengan suara yang tegas penuh semangat “gak popo dek, sampean lanjutno kuliah seng temen. Masalah biaya ben aku ae seng nanggung” yang jika diartikan dalam bahasa indonesia adalah "gapapa dek, kamu lanjutkan saja kuliah dengan sungguh-sungguh. untuk masalah biaya biar aku saja yang tanggung". Diwaktu itulah mas Oki mulai berubah. Dia memiliki motivasi yang kuat untuk bisa membiayai adiknya yang ingin melanjutkan kuliah. 

Mas Oki pun mulai meninggalkan dunia balap liar dan lain-lain yang dapat menganggu fokusnya. setiap bulan menyisihkan uang hasil kerjanya untuk dikirim ke adik yang sedang kuliah di luar kota. Mengambil pekerjaan lain diluar bengkel untuk menambah penghasilan. Dia juga sering diminta seseorang untuk menjadi supir, tukang gali kubur dan pekerjaan apapun yang dirasa halal. Semua dilakukan hanya untuk bisa melihat adik dan orangtuanya bahagia. 

Motivasi Yang Besar Bisa Mengalahkan Kesedihan

Pekerjaan yang dilakukan untuk mememuhi kebutuhan keluarga maupun biaya kuliah adiknya tidak selalu berjalan lancar. Suatu ketika disaat dia diminta untuk menjadi sopir pribadi untuk perjalanan ke jakarta, mobil yang dia kendarai mengalami kecelakaan hingga membuatnya mengalami trauma selama berbulan-bulan. Namun trauma itu hilang disaat dia sadar akan motivasi besar atas tanggung jawabnya sebagai seorang anak bagi orangtua sekaligus kakak bagi adik-adiknya. Dia pun mampu melawan trauma dan melanjutkan pekerjaannya agar bisa membiayai biaya kuliah adiknya.


Harapan mas Oki untuk adiknya sebenarnya tidak terlalu besar dan cukup sederhana. Dia ingin adiknya lulus kuliah dan bisa memanfaatkan ilmunya untuk mengangkat harkat dan martabat keluarga. Harapan yang pertama terhadap adiknya sekarang alhamdulillah sudah terpenuhi, dimana adiknya sekarang sudah lulus dan wisuda di tahun 2022 ini. Tinggal menunggu waktu untuk harapan kedua yaitu mengangkat harkat dan martabat keluarga bisa terwujud. Dan tulisan ini juga merupakan saksi dan suatu hal untuk mengungkap kebenaran apakah harapan itu dapat terwujud dimasa depan atau tidak. Semoga saja semua yang diharapkan bisa tercapai. Dari hal ini Mas Oki mengajarkan kita untuk rela berkorban dan mengalahkan rasa ego untuk bekerja keras "Terima kasih super hero tahan banting yang mau mengorbankan semuanya demi kata “saudara dan keluarga".

Post a Comment

0 Comments