NEMA design motor induksi (class A, B, C, D, E)

Logo Nema

Motor Induksi mempunyai karakteristik masing-masing, tergantung dari pabrik yang membuatnya. oleh karena itu maka harus distandarisasi agar perawatan dan perbaikan dari motor dapat dilakukan secara umum. standart design motor yang umum digunakan di dunia adalah standart NEMA (National Electrical Manufacturing Associate). untuk sekarang, standart NEMA yang digunakan pada motor induksi adalah Class A, Class B, Class C, Class D, dan Class E.
Suatu motor dapat diubah karakteristiknya dengan cara memodifikasi belitan, Bentuk slot rotor, ukuran end-ring, batang rotor(rotor-bars), Resistansi dari end-ring, jumlah slot lilitan, jumlah batang rotor, jumlah dan jenis baja magnet, dll. Jenis paling umum yang digunakanan adalah T-frame, motor induksi sangkar tupai (Squirrel Cage Induction Motor) dirancang untuk memiliki karakteristik B desain NEMA. Beberapa aplikasi memerlukan karakteristik torsi yang berada di luar parameter desain normal motor B desain. Beberapa aplikasi mungkin memerlukan torsi awal yang lebih tinggi daripada kemampuan motor B Desain (misalnya : Konveyor). Motor Desain kelas C dan juga motor HP Desain B yang lebih tinggi dapat dipilih sesuai kebutuhan industri. Beberapa motor pabrikan, seperti motor seri EQPIII Toshiba, memiliki karakteristik awal Desain C yang mempunyai torsi lebih besar daripada torsi motor induksi Desain B. Motor seperti itu, meskipun lebih mahal untuk diproduksi, dapat memberikan keunggulan dan keandalan pada motor.

Kurva torsi vs kecepatan
Beberapa motor yang dibuat oleh pabrikan/manufaktur mungkin akan memiliki karakteristik yang berbeda dari yang didefinisikan oleh NEMA sebagai nilai minimum yang disyaratkan, hal tersebut merupakan jenis Custom Motor. Dengan spesifikasi yang perlu diperhatikan dengan kebutuhan dengan melihat parameter seperti:
  • Locked Rotor Torque (LRT) adalah torsi yang dimunculkan oleh motor saat dalam keadaan diam. Hal ini kadang-kadang juga disebut sebagai torsi awal motor.
  • Pull Up Torque (PUT) adalah torsi minimum yang dimunculkan oleh motor saat melakukan percepatan putaran dari berhenti hingga saat motor mempunyai kecepatan di mana torsi breakdown terjadi.
  • Break Down Torque (BDT) adalah torsi maksimum yang mampu dikembangkan oleh motor. Dalam hal motor Desain D, ini sama dengan LRT.

Masing-masing motor dengan NEMA design yang berbeda akan mempunyai perbedaan karakteristik meskipun mempunyai Daya yang sama. Baik itu dalam perbedaan arus-starting(Starting-current), kurva torsi yang berbeda, kecepatan putar yang berbeda, dll. Spesifikasi design tersebut antara lain :

  1. NEMA Design A
    NEMA Design A merupakan spesifikasi motor dengan arus-locked-rotor & torsi awal yang tinggi. Torsi awalnya sekitar 70% - 275% dari Torsi beban penuh. Mempunyai pull-up torque sebesar 65%-190% dari torsi beban penuh. Mempunyai breakdown torque hingga 300%. Dan juga mempunyai slip sebesar 0,5-5%.
  2. NEMA Design B
    Design ini merupakan jenis yang sangat umum digunakan pada motor induksi 3 fasa. NEMA Design B merupakan spesifikasi motor dengan arus-locked-rotor & torsi awal yang normal. Torsi awalnya sekitar 70% - 275% dari Torsi beban penuh. Mempunyai pull-up torque sebesar 65%-190% dari torsi beban penuh. Mempunyai breakdown torque hingga 300%. Motor dengan design ini mempunyai arus starting hingga 600% dari arus beban penuh. Dan juga mempunyai slip sebesar 0,5-5%.
  3. NEMA Design C
    NEMA Design C merupakan spesifikasi motor dengan arus-locked-rotor yang normal dengan torsi awal yang tinggi. Torsi awalnya sekitar 200% - 285% dari Torsi beban penuh. Mempunyai pull-up torque sebesar 140%-195% dari torsi beban penuh. Mempunyai breakdown torque sebesar 225%. Motor dengan design ini mempunyai arus starting hingga 600% dari arus beban penuh. Dan juga mempunyai slip sebesar 1-5%.
  4. NEMA Design D
    NEMA Design D merupakan spesifikasi motor dengan arus-locked-rotor yang tinggi dengan torsi awal yang normal. Torsi awalnya sekitar 275% dari Torsi beban penuh. Dengan pull-up torque yang akan turun. Dan juga mempunyai slip yang tinggi sebesar 5-8%. Design ini mempunyai effisiensi yang rendah. Maka dari itu, pada saat ini sangat jarang dari industri menggunakan design ini
  5. NEMA Design E
    NEMA Design E merupakan spesifikasi motor baru dengan karakteristik yang hampir sama dengan NEMA design B akan tetapi mempunyai torsi yang lebih rendah. Mempunyai pull-up torque sebesar 60%-140% dari torsi beban penuh. Mempunyai breakdown torque hingga 200%. Dan juga mempunyai slip sebesar 0,5-3%.

Tabel NEMA Design Motor induksi
Choose a right machine for a right purpose

Post a Comment

2 Comments